Senin, 28 Maret 2011

Menakar Liberalisme

Seorang sahabat mulai berdoa, “Dengan nama Allah, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Tuhan seluruh agama.”

“Ah, kamu liberalis ya? Tuhan seluruh agama.” Kata saya mengulang kata-kata terakhirnya.

“Entahlah, aku hanya menterjemahkan Rabbul ‘Alamiin, Tuhan seru sekalian alam.”

“Maksudnya?”

“Ya, jika Allah adalah Tuhan seru sekalian alam, maka Allah adalah Tuhan seluruh makhluk; tumbuhan, hewan, jin dan umat manusia dari segala golongan, suku, bangsa maupun agama.”

“Tapi tidak berarti semua agama sama kan?”

“Ah, kamu ini. Saya kan mengatakan Allah Tuhan seluruh agama.”