Jumat, 26 April 2019

Tantangan 2 Explorasi Online - PROPOSAL RENCANA KARYA #2 - oleh Nada Narendradhitta

  • Perumahan Familia Urban karena ingin tahu mengapa sawah dan perkebunan menjadi perumahan. 

  • Bentuk eksplorasi yang dipilih adalah amati perubahan.

  • Bentuk karya yang ingin dibuat adalah tulisan. Aku akan bercerita melalui tulisan tentang perubahan yang aku amati.

  • Cara mendapatkan informasi: melalui website perumahan Fmilia Urban dan bertanya ke kantor pemasaran. Cara analisis informasi dan pengolahan karya: disusun melalui tulisan atau Vlog.


Disusun oleh,

Nada Narendradhitta

Tantangan 2 Explorasi Online - Daftar 10 Tempat Radius 1 KM Dari Rumahku #1 - oleh Nada Narendradhitta

  1. Lapangan Bola: Dulu pernah digunakan untuk pasar malam. Lapangan itu berumput dan sedikit berpasir.
  2. Kolam Pemancingan: Biasanya para pemancing ramai di sore dan malam hari. Di sana ada satu kolam besar tempat ikan yang akan dipancing. 
  3. Rumah Makan Betawi: Aku kadang suka beli lauk di sana. Lauk yang paling aku suka cumi goreng pedas. Nama rumah makan itu RM H. Baka. 
  4. Gedung Pertemuan: Disewakan untuk pesta pernikahan dan lain-lain. Di samping gedung pertemuan, masih di dalam komplek yang sama, terdapat juga klinik. 
  5. Taman Pemakaman Umum (TPU): Setiap agama diberikan blok yang berbeda. Namanya TPU padurenan.
  6. Pengerajin Mebel: Toko yang membuat mebel dan kusen kayu.
  7. Penjual Tanaman Hias: Dulu Mustikasari atau Desa Babakan adalah sentra tanaman hias karena banyak terdapat penjual tanaman hias, tapi sekarang berkurang karena banyak dijadikan perumahan dan lain-lain.
  8. Sawah dan Perkebunan: Dulu waktu aku masih TK pernah diajak oleh guruku untuk mencabut singkong dan memberi makan sapi di sana.
  9. Perumahan Familia Urban: Dulu perumahan ini adalah sawah dan perkebunan milik PT. Timah. Tahun 2017, dibangun menjadi perumahan. 
  10. Pesantren: Nama pesantrennya Nur Al-Istiqomah. Pamanku dan bapakku juga dulu pernah masuk pesantren.


Senin, 22 April 2019

Aira dan Kucing

Istri saya tidak suka kucing liar —sebagian kucing-kucing itu juga ada pemiliknya— yang ada di komplek perumahan kami, karena suka buang kotoran sembarangan.

Saya sebagai satu-satunya makhluk berjakun di rumah, yang dianggap tidak pernah mempunyai rasa takut, telah secara otomatis didaulat menjadi eksekutor pembersihan segala hewan menjijikan seperti kecoak, cicak, kelabang, tikus termasuk juga kotoran kucing.

Kucing-kucing itu beberapa kali buang kotoran di halaman, di bawah tanaman dan taman kami. Saking kesalnya, istri saya menyuruh untuk membeton semua halaman rumah sehingga tidak ada tanah, pasir atau tempat yang nyaman diberaki kucing.

“Loh jangan dong,” kata saya, “Kalau di beton semua, nanti kucing-kucing itu eek dimana?”

“Terserah!” istri saya makin kesal dengan jawaban ngawur saya, sepertinya memang ia tidak bisa diajak bercanda untuk urusan yang satu itu, “dimana aja asal jangan di rumah kita,”

Saya kira permintaan orang yang sedang emosi tidak perlu ditanggapi, sehingga sampai sekarang kucing-kucing itu tetap buang kotoran di sekitar rumah kami, bahkan beberapa waktu lalu ada yang eek di dalam rumah. Ya, di dalam rumah di dekat mesin cuci.

Memang kalau benci tidak boleh berlebihan, karena akhirnya Aira, anak bontot kami, sepertinya menjadi sangat menyukai kucing.


Sabtu, 20 April 2019

Lomba Mewarnai

Selepas salat jumat, saya bergegas menjemput Nada yang sedang berada di depan toko roti bersama ibunya.

"Aku gak menang, Pak." Nada melaporkan hasil pengumuman lomba mewarnai yang baru selesai diikuti.
"Kamu gak papa kalah?" Saya sedikit hawatir, takut ia kecewa.
"Gak papa!" Jawabnya cepat.
Sambil berjalan ke tempat parkir untuk mengambil kendaraan, saya bertanya, "Menurut kamu kenapa kamu kalah?"
"Emm," Nada berpikir sejenak kemudian menjawab tegas, "Karena ada yg lebih bagus."

Kehawatiran saya cuma satu, ia patah arang dan kehilangan semangat. Beberapa minggu sebelumnya ia tekun berlatih untuk perlombaan itu dan berdoa supaya menang, sehingga wajar kalau saya hawatir dengan hasil yang tidak sesuai ekspektasinya itu. Tapi ternyata itu hanya kehawatiran yang berlebihan. Saya mengamati perubahan wajah dan gestur tubuhnya, sepertinya memang Nada baik-baik saja.

"Kalo ada lomba mewarnai lagi kamu mau ikut?" Pertanyaan itu keluar.
"Mau. Tapi nanti sayang duitnya kalo gak menang?" Ia malah menghawatirkan uang pendaftaran lomba.
"Ya, itu untuk membayar pengalaman." Saya menjawab sederhana, "sehingga kamu bisa belajar dari kekalahan."

Ada jeda cukup lama sampai saya bertanya lagi, "Jadi apa yang akan kamu perbaiki kalau ikut lomba lagi?"
"Nambahin objek lain di gambar." Kata Nada kemudian, saya dan ibunya juga memberi beberapa saran perbaikan.

Saya teringat sebuah quote dari Zig Ziglar, "If you learn from defeat, you haven’t really lost."

Rabu, 17 April 2019

Nyoblos

Kemarin pagi, saya mengantar Safa sekolah.
"Hari ini masuk, besok libur deh." Kata Safa senang.
"Besok libur kenapa, teh?" Tanya saya.
"Karna mau nyoblos!" Safa bersemangat. Yakin.
"Nyoboos itu apa?"
"Iiihhh, nyoblos! Masa bapak gak tau!" Safa memasang muka heran, seakan-akan saya manusia goa yang tidak tau peradaban.
"Bapak tau. Cuma mau ngetes kamu aja. Emang nyoblos apa?"
"Eeee." Safa berpikir sejenak, "nggak tau!"
Dasar anak manusia goa!


Sore ini, sepulang kerja, saya bertanya hal yang sama, "Jadi udah tau nyoblos itu apa, teh?"
"Nyoblos itu memilih Jokowi!" Safa masih menjawab yakin. Itu kualitas yang hanya bisa ditandingi Aira, adiknya yang berumur 20 bulan.
"Bukannya memilih presiden?" Saya menggoyahkan keyakinannya.
"Eh, iya ding."

Sore itu ditutup dengan Safa melahap spageti dengan kecap. Enak kayak mie goreng, katanya.

Minggu, 14 April 2019

Tantangan 1 Explorasi Online - Wawancara Bu Camat Mustikajaya #4 - oleh Nada Narendradhitta


11 April 2019

Pada hari kamis tanggal 11 April, 2019, aku dan bapak pergi ke Kecamatan Mustikajaya untuk wawancara Ibu Camat, tapi sampai di sana, Ibu Camat tidak ada, jadi aku wawancara dengan Ibu Apriyanawati, sebagai petugas administrasi. Aku memulai wawancaranya:
  1. Nama Ibu Camat adalah Hj. Aty Rostaty, S.IP
  2. Ada 4 Kelurahan di Kecamatan Mustikajaya. 1. Pedurenan. 2. Mustikasari. 3. Cimuning. 4. Mustikajaya. Total penduduk ada 168.749
  3. Yang memilih Camat adalah Wali Kota Bekasi
  4. Masa jabatan Camat sesuai dengan SK Pengangkatan Jabatan atas Kebijakan Wali Kota
  5. Tugas Ibu Camat memimpin, mengatur, menata kebijakan yang diberikan pemerintah Kota Bekasi sesuai visi dan misi
  6. Kesulitannya harus memberi pemahaman dan informasi
  7. Program yang ada untuk warga adalah program pelayanan adminduk bagi warga Kecamatan mustikajaya (e-KTP, KIA, akte lahir, akte kematian dan KK)
  8. Yang Membantu Ibu Camat adalah para pemangku jabatan lainnya seperti Sekcam dan Para Kepala Seksi
Sesudah selesai, aku minta tanda tangan, stempel dan foto dengannya.



Penulis: Nada Narendradhitta

Tantangan 1 Explorasi Online - Wawancara Pak Lurah Mustikasari #3 - oleh Nada Narendradhitta


2 April 2019 

Hari ini selasa tanggal 2 April 2019, aku pergi ke Kelurahan Mustikasari bersama Bapak. Aku ke Kelurahan untuk wawancara Pak Lurah, tapi sesampainya di sana tidak ada Pak Lurah, jadi aku wawancara dengan Ibu Wardiyati sebagai petugas bagian sosial. Aku memulai wawancara dengan Ibu Wardiyati:
  1. Nama Pak lurah adalah Deden Yosep Septiana
  2. Jumlah penduduk di kelurahan ini ada seribu lebih
  3. Yang memilih lurah adalah Wali Kota Bekasi
  4. RW di kelurahan ini ada 10 RW
  5. RT di kelurahan ini ada 75 RT
  6. Biasanya warga datang ke sini untuk macam-macam kalau dijelaskan banyak
  7. Program yang ada untuk warga ada banyak salah satunya posyandu (pos pelayanan terpadu) posyandu adalah pengobatan bayi, balita dan Ibunya
selesai wawancara dengan Ibu wardiyati, Aku minta tanda tangan, stempel dan foto dengannya sesudah semuanya selesai Aku pulang dengan perasaan senang.





Penulis: Nada Narendradhitta

Tantangan 1 Explorasi Online - Wawancara Pak Ketua RW 06 #2 - oleh Nada Narendradhitta


24 Maret 2019

Halo, kawan-kawan!

Waktu itu aku ke rumah Pak RW pada pagi hari untuk wawancara, tapi Pak RW tidak ada di rumah, karena sedang menyelawat orang meningeal di RT 01. Kata Bu RW, “Pak RW pulangnya sehabis asar.”

Aku kemudian pulang dan balik lagi sore-sore menjelang magrib. Aku memulai wawancaranya:
  1. Nama lengkap Pak RW adalah Sakam Somantri
  2. RT di RW 06 ada 8 RT
  3. Tugas ketua RW adalah membina dan mengamankan warga di wilayahnya, memastikan warga membayar PBB dan memberikan surat keterangan administrasi kependudukan
  4. Kesulitan dalam tugas RW adalah menagih PBB dan kurangnya peralatan penunjang K3
  5. Tidak ada hari libur untuk ketua RW
  6. Selama menjadi ketua RW, Pak Sakam tidak pernah sakit parah, paling-paling hanya pusing dikit, minum obat warung juga udah sembuh lagi.
Sesudah wawancara aku minta stempel dan tanda tangan Pak RW, aku juga minta foto dengannya.





Penulis: Nada Narendradhitta

Kamis, 11 April 2019

Tantangan 1 Explorasi Online - Wawancara Pak Ketua RT 05 #1 - oleh Nada Narendradhitta


23 Maret 2019

Tanggal 23 Maret 2019, aku pergi ke rumah Pak RT, pada malam hari sesudah Isya, untuk wawancara. Sesampainya di sana, ternyata Pak RT masih dengar ceramah di masjid. Jadinya, aku bertemu dengan Bu RT. Kata Bu RT, “Pak RT sebentar lagi juga pulang.”

Aku mengunggu sampai Pak RT pulang. Sesudah Pak RT pulang, aku bersalaman dan memulai wawancara. Nama lengkap Pak RT adalah Abdulah Mutaqin. Jumlah keluarga di RT 05 ini ada 127 keluarga. Ketua RT itu tugasnya menjaga kerukunan antar warga tetanga. Menjalankan tugas RT itu susah-susah gampang, susahnya itu kalau ada warga yang tidak mau dipipmpin, gampangnya itu kalau warganya suka ngumpul bareng seperti waktu kerja bakti. Pergantian RT itu setiap tiga tahun sekali, biasanya bulan September. Harus ada pergantian ketua RT, agar tidak bosan.

Sesudah wawancara selesai, aku pamit untuk segera pulang, sampai lupa minta foto dengannya. Untung rumah Pak RT dekat dengan rumahku, jadi masih bisa minta foto kapan-kapan. Oh iya, aku juga tidak lupa minta stempel dan tanda tangan Pak RT.

Aku dan adikku di rumah Pak RT


Penulis: Nada Narendradhitta