Halaman

Selasa, 20 September 2011

Menulis Untukmu

kau ingin aku menulis dalam alur pantun, sebuah gurindam, soneta, kwatrin atau prosa...
baiklah, ingin aku menulis apa

cinta?
Sapardi telah indah bicara cinta
pada alurliur puisi

tuhan?
Sutarji telah dalam menulis tuhan
pada baitbait sajak

social problem?
Oh, Jokpin telah arif membahasnya
pada alir syair

lalu
apa yang bisa kutulis

menulis indah temaram senja
di ujung garis pantai ketika burungburung pulang
dengan perut kenyang

menulis lindap subuh yang jauh
dengan selintas garis putih fajar
ketika kelelawar malam berhambur untuk tidur

atau
kau ingin aku menulis
keabadian pada sebutir pasir
dan surga pada sekuntum bunga liar

semua telah kutulis
untukmu


Bekasi, 4 Maret 2007