-:(الراحمون يرحمهم الرحمن تبارك وتعالي/ ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء):-
Halaman
▼
Selasa, 31 Maret 2020
Kitab Kreatif untuk Latihan Menulis dan Berpikir Kreatif
Ini bukan hanya sekedar buku panduan menulis, tapi panduan untuk membiarkan roh-roh kreativitas menuntun dalam menghasilkan karya yang unik, disamping memandu untuk menerima dengan tangan terbuka apa yang tak kasat mata juga sambil memberikan porsi yang untuh pada akal untuk berlogika.
Dengan cara dan susunan yang menarik, saya dilibatkan untuk mengalami sendiri sampai pada akhirnya tergerak untuk mengimani semua yang diungkapkan Ayu dalam buku ini.
“Banyak orang yang berharap akan belajar formula yang langsung bisa diterapkan untuk mencipta karya kreatif. Sayangnya, formula hanya akan menghasilkan reproduksi atau peniruan. Sikap ini mirip dengan sikap beragama yang formalis. Yaitu, yang mencari bentuk-bentuk paten untuk ditiru.
Sumber-sumber kreativitas bukanlah berasal dari sikap kritis analitis. Sumber-sumber kreativitas sering kali datang dari wilayah yang tak terukur: imajinasi, fantasi, bawah sadar, dorongan, hasrat, bahkan sedikit kegialaan; hal-hal yang kerap dianggap bodoh oleh kaum rasionalis. Sama seperti spiritualitas, kreativitas bersumber pada hal-hal yang non-rasional.
Keasikan pada yang irasional bisa menghasilkan kekacauan maupun iman buta yang menjengkelkan bahkan berbahaya. Karena itu kita memerlukan daya kritis untuk mengimbanginya. Maka, struktur buku panduan ini mengutamakan keseimbangan antara keliaran dan ketertiban.
Keliaran tidak bisa dipelajari. Tapi kita bisa belajar memberi kesempatan pada potensi keliaran yang ada dalam diri kita.”
Jadi dua buku panduan menulis dan berpikir kreatif ini ditujukan baik untuk yang punya tipe spontan atau juga yang terstruktur. Kedua tipe bisa menikmati buku ini secara seimbang.
Buku pertama memberikan tips dan cara yang bisa dilatih untuk membuat tulisan pendek. Berisi jurus-jurus yang mudah dipraktekan. Sementara pada buku kedua memberi panduan untuk karya yang lebih panjang seperti buku, novel, atau film. Jika buku pertama bersifat umum dan teknis, buku kedua bersifat pendalaman terhadap makna kehidupan dan jiwa. Dua hal yang menjadi penggerak karya dan kreativitas manusia.