Halaman

Selasa, 16 Juli 2024

Disiplin; Kunci Utama Keberhasilan Menulis Buku

Segala sesuatu kecuali Tuhan memiliki batas, termasuk menulis. Menentukan awal dan akhir dalam menulis adalah hal yang wajar dan diperlukan. Tanpa batas, segala kegiatan akan kacau, karena tidak mungkin kita makan selama tiga jam atau mandi selama dua hari.

Beberapa kawan pernah meminta saya menulis cerita hidup mereka atau dari premis yang mereka miliki. Saya katakan, yang paling berat dari menulis adalah disiplin untuk duduk, meluangkan waktu, dan setia pada target. Sementara inspirasi, ide cerita, premis, serta pengetahuan tidak serta merta menjadikan seseorang menyelesaikan tulisan, apalagi menulis dengan baik.

Ada yang bilang menulis itu mudah, dan saya setuju. Tantangan sesungguhnya ada pada mengedit dan menjaga disiplin. Menulis mungkin mudah, tetapi menyelesaikan tulisan hingga menjadi sebuah buku memerlukan kedisiplinan. Banyak penulis pemula berhenti di tengah jalan karena kurangnya strategi dan tekad yang kuat.

Menulis membutuhkan strategi dan rencana. Buat kerangka karangan dengan rinci, tetapkan target harian, mingguan dan bulanan, dan mulai menulis berdasarkan rencana tersebut. Komitmen pada niat dan pilih waktu yang sesuai. Katakan pada diri sendiri, “Saya akan menulis 1000 kata per hari sebelum tidur.” Berikan konsekuensi pada diri sendiri jika tidak mencapai target, serta hadiah jika berhasil mencapainya.

Percayalah! Dengan disiplin, inspirasi akan datang dengan sendirinya. Jangan buang waktu menunggu inspirasi, mulailah menulis setiap hari, dan inspirasi akan menemukanmu. Seperti yang diungkapkan oleh para penulis hebat, kamu tidak duduk menunggu dewi inspirasi menyelesaikan tulisanmu, tetapi kamu tetap menulis setiap hari sehingga ketika inspirasi datang, kamu siap menangkapnya. Menulis dan disiplin setiap hari membuatmu seperti magnet yang menarik semua ide dan inspirasi.

Jika pikiranmu buntu, tingkatkan pengetahuan tentang teknik menulis. Motivasi diri dan cari inspirasi dengan membaca, menonton, bertanya, dan meneliti. Dewi Lestari pernah bilang, “Ketabahan kita mendobrak writer’s block bisa jadi penentu apakah kita akan berhasil menjadi penulis atau sekadar orang yang berangan-angan menjadi penulis. You decide!”

Catatan: tulisan ini dibuat untuk melengkapi materi yang sebelumnya disampaikan di