Senin, 11 Maret 2024

Di Mana Ramadhan Tinggal?

Di mana Ramadhan tinggal
ketika hari-hari sudah tanggal?
Apakah ia punya rumah
yang bisa kita kunjungi?
Dan apakah ia punya keluarga?

Apakah ia tidur memakai piyama
dengan lampu dimatikan?
Apakah ia punya handphone
yang selalu ia gunakan untuk ibadah?

Apakah ia punya kekasih yang ia rindukan
sama seperti kamu yang saat ini sedang
merindukanku?

Apakah ia bisa marah?
Apakah ia bisa sedih?
Apakah ia bisa bahagia?

Dan apakah ia pernah nakal?
Apakah ia pernah tidak salat?
Apakah ia pernah berbohong?
Apakah ia pernah melakukan ibadah
bukan karena ikhlas kepada Tuhan?

Apakah ia pernah iri dengki?
Apakah ia pernah takabur?
Apakah ia pernah merasa saleh?
Apakah ia pernah membicarakan
keburukan orang lain?

Hari ini aku mengikutinya pulang
untuk mencari tahu di mana rumahnya.
Aku ragu mengetuk pintu,
takut ia tidak mengenali
karena aku tidak sama seperti
terakhir kali bertemu dengannya.

2024

Sabtu, 09 Maret 2024

Sekolah yang Ujian Setiap Hari

Ayo-ayo ke sekolah setiap hari,
Duduk di kursi mendengarkan guru,
Aku dan kamu berbaris di Senin pagi,
Upacara bendera di bawah langit biru.

Ibu guru dengan bakat berteriak,
"Sudahkah kamu
menyiapkan ujian hari ini?"
Anak-anak menjawab kocak, 
"Hari minggu bisakah kita libur bernapas?"

Kita akan libur besok saat
melihat dunia adalah selembar peta, 
dan puisi menjadi hari kemarin 
yang tidak bisa kau jangkau jauhnya.

Ujian hari ini sederhana,
ibu guru meninggalkan
buah apel di atas meja.

Seorang anak terjatuh
tersandung kursi menangis
dan berdarah.

Di akhir hari sekolah,
kamu senang akhirnya bisa pulang.
Menyusuri jalan sambil melompat-lompat 
dengan tas di pundak.

Tidak lupa bermain sebentar
di taman belakang sekolah memetik
jambu air yang lebih banyak rontok buahnya.

Guru-guru juga pulang
bahkan saat hari masih hujan.
Mereka juga manusia yang
punya rumah dan pakaian kotor.

Anak-anak yang belum
pulang sekolah menangis.
Setelah itu hening,
pada sore yang gerimis
di bulan Juni yang juga hening.


2024