Halaman

Jumat, 02 Juli 2021

Hidup di Dunia itu Mudah

Dalam sebuah pengajian, Gus Baha pernah bilang, “Saya dididik bapak, kalau ada santri nakal, saya biarkan. Karena dia bahagia dengan kealiman gak bisa. Bahagia lewat kekayaan, gak bisa. Bahagia punya istri cantik, gak bisa. Lalu kebahagiaan orang awam itu apa?”

“Makanya kalau saya lihat Rukhin pakia celana pendek, gak pakai baju, ngerokok kesana-kemari. Memang sudah seharusnya begitu. Udah gak usah dimarahi. Gak usah bilang itu gak pantes. Gak usah.”

“Kiyai punya banyak kebahagiaan. Orang awam kebahagiannya ngerokok di depan rumah, gak pakai baju, sambil ngeliatin orang lewat. Udah seneng mereka.”

“Jangan ngerusak kebahagiaan orang lain. Gak usah dikomentari hidup gak tertib, hidup gak sehat. Kamu bisa hidup sehat itu karena punya tabungan. Sedangkan mereka tidak punya. Anggap saja, warohmati wasiat kulli syai. Rahmat Allah bisa untuk siapa saja.”

“Paham ya? Saya minta hiduplah dengan mudah. Jangan dibuat rumit. Karena kalau kamu tidak menganggap hidup di dunia itu mudah, faqod asbaha saahiton ‘alallah. Jadi kalau ada orang yang di pagi hari bangun tidur pusing mikirin dunia, berarti dia membenci Allah. Kamu mau jadi orang yang membenci Allah?”

Wallahu ‘alam.