Dini hari tadi Qoffal Shoghir mengirimkan pesan WA yang sekaligus membangunkan saya untuk sahur. Salam 3 vs 0, ia menulis. Emotikon nyengir di akhir pesannya terasa tulus dan spesial.
Sehari sebelumnya, ia bertanya tentang prediksi Liverpool vs City. Saya jawab, “Sejak dipegang Pep, City semakin menakutkan, Bung. Perlu 12 Salah untuk menang. Itupun dengan catatan wasitnya dari Indonesia. Wkwk”
Ia membalas cepat, “Kamfret ente, Bang!”
Bukan. Dia tidak menjawab itu. Kesombongan bagi Liverpudlian lebih banyak menyisakan pedih. Maka ia menjawab dengan tawadhu tapi sayang ambigu, “Saya juga sih pesimis, tapi pesimis gak boleh sebelum ikhtiar.”
Saya mengambil Mafhum Mukholafah dari kalimat itu menjadi, “Kamu boleh pesimis setelah ikhtiar.”
Bagaimanapun kemenangan tetaplah kemenangan. Mari dirayakan sejenak. Kabarnya, untuk merayakan, Qoffal akan bersedekah dan mengusap beberapa kepala anak yatim. Dan jika tahun ini Si Kuping Besar bisa diangkat, kabarnya ia dan beberapa Liverpudlian yang mualaf akan percaya dengan datangnya Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwah, tentu selama yang menjadi Kholifah adalah Mohamed Salah.
#YoullNeverMuslimAlone