aku selalu rindu padamu
kamu adalah deretan pepohonan
ketika kabut mulai turun dan
tulus menerima semburat berwarna Amarilis
menyusup melalui sela-sela dahan
kamu adalah bumi yang setia
menunggu hujan jatuh
meruapkan wangi aroma tanah
kamu adalah kicau kenari
pada jalan setapak di hutan mendaki
kamu adalah cermin yang tidak
menyisakan ruangan untuk bersembunyi
magrib datang dan kita masih di jalan
menyusuri pinggir danau yang
memantulkan warna awan
malam perlahan-lahan
melenyapkan segala
kecuali warnamu dan ingatanku
warnamu rona-rupa mentari
ingatanku energi yang kekal mencari
aku mencintaimu dengan sederhana
seperti kamu mencintai langit ketika sore tiba