Slam tidak tahu bagaimana cara memutuskan Reyf.
Ini adalah dua kisah patah hati yang rumit, bukan karena semata-mata kondisinya sulit, namun karena ada dua pasang hati yang rentan remuk.
Setelah rencana pernikahannya gagal --yang sudah saya prediksi dalam tulisan ini--, Shel sadar mulai menyukai Hans, seseorang yang sudah bertunangan.
"Emang lu gak ada kandidat lain?" saya merespon sambil tertawa.
"Gak ada, A Nelal," Shel menjawab.
"Masa?" saya sangsi, karena dengan kemampuan dan track record Shel, saya percaya dia bisa menghubungi salah satu dari puluhan mantan dan menjalin hubungan kembali, atau mencari yang lain yang benar-benar baru.
"Beneran. Hans itu tulus banget," Shel memberikan alasan mengapa saat ini ia benar-benar yakin. Shel memberikan beberapa contoh, ia mengatakan Hans berbeda dari semua laki-laki yang pernah menjalin hubungan dengannya. Menurut Shel, he is the one. Masalahnya hanya satu, Hans sudah bertunangan dengan seseorang yang saat ini sedang tinggal jauh, dan merasa berat untuk memutuskan pertunangan itu.
Dari cerita Shel, saya mengerti Hans juga menyukai Shel, sementara Shel merasa Hans seharusnya tidak menikah dengan tunangan karena hubungan Hans dan tunangan adalah hubungan yang transaksional, tidak ada cinta yang tulus. Hans mempertahankan pertunangan semata-mata karena dua keluarga sudah saling mengenal dan Hans tidak mau merusak semua.
Di hari yang sama, Slam menghubungi saya bercerita tentang hubungan dengan Reyf yang seperti tanpa ujung. Mereka sudah menjalin hubungan selama 10 tahun dan tidak sekalipun Slam dikenalkan secara resmi sebagai pacar oleh Reyf kepada orang tua Reyf. Bahkan Slam menjemput Reyf untuk pergi bukan di rumahnya, tapi jauh dari gang rumah, sehingga tetangga atau orang tuanya tidak tahu. Menurut Reyf, belum saatnya Slam dikenalkan kepada orang tuanya karena Slam belum mapan. Awalnya Slam pikir itu alasan yang masuk akal, namun ia sadar kemudian bahwa kemapanan tidak bisa diukur dan ia akan merasa pada kondisi tidak pernah mapan. Slam merasa Reyf tidak punya kemandirian dan keberanian, ia merasa orangtua Reyf masih menganggap Reyf anak kecil. Sementara Slam sudah berumur 27 dan ia sudah merasa cukup dengan hubungan seperti itu dan ingin mengakhirinya.
"Saya mo ke Semarang, mau mutusin langsung Reyf." Dalam 4 tahun terakhir ini mereka menjalani LDR, Slam di Bekasi sementara Reyf kuliah di Semarang. Sebagai gantle man Slam merasa harus mengatakan keputusan itu langsung.
"Jadi alasannya karena Reyf gak punya independensi dalam hubungan ini?" saya bertanya.
"Bukan cuma itu sih. Saya ngerasa hubungan ini makin lama makin toxic." Slam memperlihatkan 274 pesan WhatsApp yang belum dibaca Slam dari Reyf, "Ada saran, Sir?"
"Gua netral. Gak mendukung lu untuk terus mempertahankan hubungan ini atau putus. Semua pertimbangan dan keputusan ada di lu.” Saya memberi saran, “Gua prediksi Reyf gak mau putus, tapi gua mendukung lu mengatakan langsung apa yang jadi ganjalan selama ini, alasan mengapa mau putus. Selanjutnya biar waktu yang akan menentukan."
"Oke, sir. Gua udah susun argumen yang akan gua omongin nanti,"
Sudah beberapa bulan berlalu setelah percakapan-percakapan itu.
Shel bercerita bahwa ada Orang Pintar yang mengatakan bahwa Hans telah diguna-guna oleh tunangannya, sehingga walaupun mereka LDR selama beberapa tahun ini dan banyak masalah yang terjadi, Hans masih tidak mau memutuskan tunangan.
Sejujurnya saya tidak bisa menanggapi hal yang tidak bisa diverifikasi. Bagi saya, sebelum ada bukti, itu hanya akan menjadi omong kosong. Bukan berarti saya menafikan ada hal gaib, mungkin saja apa yang diungkap Orang Pintar itu benar, tapi menelan begitu saja keterangan seseorang tanpa ada pikiran kritis dengan kesimpulan logis, hanya karena semata-mata itu adalah hal gaib yang tidak bisa dipikirkan, adalah tindakan yang bodoh. Itu alasan mengapa masih ada saja orang, bahkan yang berpendidikan tinggi, yang masih tertipu dengan dukun pengganda uang. Karena mereka tidak meletakan pikiran yang kritis terhadap hal-hal yang gaib atau spiritual.
Dalam kasus Shel, pikiran kritis itu bisa dimulai dengan pertanyaan sederhana, apa yang membuat Shel percaya pada Orang Pintar itu? Apa alasan ia bisa dipercaya? Apakah ada bukti ia mengetahui hal yang hanya diketahui Shel dan Hans? Apakah Orang Pintar itu punya motif ingin dianggap sakti, uang, atau ada motif lain? Dan yang terakhir, jika ia menafsirkan sesuatu, apakah yang diungkapkan adalah sepesifik, sebagian atau umum? Pikiran kritis seperti itu yang harus selalu ada, terlebih ketika orang itu mengatasnamakan agama dan syariat. Ayu Utami menyebut itu spiritualisme kritis, keterbukaan pada yang spiritual tanpa mengkhianati nalar kritis.
Saya berkesimpulan, masalah yang terjadi pada Shel adalah karena ia salah berpikir. Ia terlalu banyak menyalahkan orang atau hal lain yang di luar dirinya. Jika ia tidak mengubah cara berpikirnya, masalah yang sama akan kembali terualang. Siapapun kita, ada hukum yang tidak tertulis berbunyi masalah yang kita hadapi akan terus berulang sampai kita belajar sesuatu darinya. Itu terjadi pada saya, Shel, Slam atau siapa saja.
Dalam kasus Slam, ia sempat bingung dengan perasaan yang ada saat ini, karena ia merasa sudah tidak merasakan hal yang sama ketika dulu ia pertama kali mengenal Reyf. Apakah ini love, lust atau care? Ia bertanya.
“Definisi cinta pada tiap orang itu berubah-ubah.” kata saya, “Lu tanya ke gua 10 tahun yang lalu, sekarang, dan 10 tahun yang akan datang akan beda jawabannya. Karena perasaan memang berubah, bisa berkembang juga layu.”
Ya, saya mengerti bahwa seberapa mesra dan menggebu suatu hubungan di awal, gairahnya akan memudar dan sebaiknya ada perasaan lain untuk menggantikan. Begitulah faktanya. Itu sama dengan fakta bahwa kita tidak perlu berganti teman jika kita sadar bahwa teman memang berubah.
HARI ini saya tidak tahu bagaimana kelanjutan hubungan Shel dan Hans. Terakhir kali bicara dengan Shel ia minta didoakan semoga ia jadi dengan Hans. Saya berdoa semoga ia sehat dan bahagia dengan apapun rencan Tuhan. Ia bersikeras mau didoakan supaya jadian dan menikah dengan Hans. Saya tetap mendoakan semoga ia sehat dan bahagia.
Sementara dugaan saya benar, Reyf tidak bersedia putus dengan Slam dan setelah Slam mempertimbangkan beberapa kondisi, akhirnya ia ingin mempertahankan hubungan dengan Reyf.
“Tapi sekarang Reyf jadi insecure. Saya harus yakinin dia lebih dari sebelumnya.” Slam menjelaskan. Saya kira itu adalah hal yang akan ia temui berulang-ulang dalam hubungan apapun.
Saya selalu pada kondisi tidak mengerti dan selalu belajar tentang perasaan, juga patah hati. Patah hati tidak pernah mudah. Semua orang sadar bahwa pada suatu waktu, cepat atau lambat, mereka akan tiba pada kenyataan bahwa mereka akan mengalami patah hati. Kesadaran seperti itu harusnya membuat kita tidak terlalu marah atau emosional. Jika kamu siap menghadapi, memang itu tidak akan membuatmu marah. Hanya akan membuatmu merasa sakit. Sangat sakit. Mungkin kamu berpikir bisa membayangkan sakitnya, tapi kamu salah.
Ya, bagaimanapun sakit hati adalah sebuah keniscayaan. Wanita bisa menyakiti laki-laki dan juga sebaliknya. Setiap orang, baik yang kamu kenal ataupun tidak, bisa saja menyakitimu, kamu hanya perlu mencari orang yang benar-benar layak untuk menyakitimu.
Sampai sekarang saya masih belajar untuk mencintai, untuk mencari dan menemukan arti cinta. Elizabeth Gilbert yang berkeliling dunia, mencari penghiburan setelah perceraian yang sulit itu menulis dalam memoar Eat, Pray, Love, “Orang-orang berpikir Soul Mate adalah pasangan yang sempurna, dan itulah yang diinginkan semua orang. Tapi Soul Mate sejati adalah sebuah cermin yang menunjukkan segala hal yang menghambatmu, orang yang membawa ke dalam dirimu sendiri hingga membuatmu mengubah hidupmu sendiri.”
“Soul Mate sejati mungkin adalah orang paling penting yang pernah kamu temui, karena mereka meruntuhkan pertahanan jiwamu dan membuatmu terbangun. Tapi untuk hidup dengan Soul Mate selamanya? Jangan. Terlalu menyakitkan. Soul Mate, mereka datang ke dalam hidup hanya untuk mengungkapkan lapisan lain dari dirimu, dan kemudian pergi.”
“Tujuan Soul Mate adalah untuk mengguncangmu, merobek sedikit egomu, menunjukkan kesulitan dan obsesimu, membuka hatimu sehingga cahaya baru bisa masuk, membuatmu begitu putus asa dan lepas kendali sehingga kamu harus mengubah hidupmu, lalu memperkenalkanmu dengan guru spiritualmu...”
Pengalaman seseorang dengan perasaan adalah pengalaman pribadi yang sangat intens, siapapun tidak bisa ikut campur. Karena kehilangan, sebagaimana cinta dan patah hati, memang tidak pernah sederhana.
Sampai sekarang saya masih belajar untuk mencintai, untuk mencari dan menemukan arti cinta. Elizabeth Gilbert yang berkeliling dunia, mencari penghiburan setelah perceraian yang sulit itu menulis dalam memoar Eat, Pray, Love, “Orang-orang berpikir Soul Mate adalah pasangan yang sempurna, dan itulah yang diinginkan semua orang. Tapi Soul Mate sejati adalah sebuah cermin yang menunjukkan segala hal yang menghambatmu, orang yang membawa ke dalam dirimu sendiri hingga membuatmu mengubah hidupmu sendiri.”
“Soul Mate sejati mungkin adalah orang paling penting yang pernah kamu temui, karena mereka meruntuhkan pertahanan jiwamu dan membuatmu terbangun. Tapi untuk hidup dengan Soul Mate selamanya? Jangan. Terlalu menyakitkan. Soul Mate, mereka datang ke dalam hidup hanya untuk mengungkapkan lapisan lain dari dirimu, dan kemudian pergi.”
“Tujuan Soul Mate adalah untuk mengguncangmu, merobek sedikit egomu, menunjukkan kesulitan dan obsesimu, membuka hatimu sehingga cahaya baru bisa masuk, membuatmu begitu putus asa dan lepas kendali sehingga kamu harus mengubah hidupmu, lalu memperkenalkanmu dengan guru spiritualmu...”
Pengalaman seseorang dengan perasaan adalah pengalaman pribadi yang sangat intens, siapapun tidak bisa ikut campur. Karena kehilangan, sebagaimana cinta dan patah hati, memang tidak pernah sederhana.