- Pahamilah bahwa menulis adalah proses. Karena ia merupakan proses, jangan pernah dirisaukan oleh hasilnya, tetapi nikmatilah prosesnya. Uang, popularitas, dan hal lain semacamnya, hanyalah efek samping atau hadiah yang akan kita dapatkan dari keasyikan menulis. Nikmati prosesmu!
- Membacalah. Membaca adalah makanan pokok sekaligus santapan wajib bagi penulis. Jangan pernah percaya pada siapa pun yang menyatakan bahwa kita dapat menulis tanpa membaca. Berharap dapat menulis dengan baik tanpa membaca, itu sama mustahilnya dengan berharap kenyang tanpa makan, berharap hidup tanpa dilahirkan.
- Ketika sedang menulis sesuatu, yang perlu kita lakukan hanyalah menuliskannya terlebih dulu. Jadi teruslah menulis, tidak usah hiraukan mana susunan kata yang benar dan mana kalimat yang salah. Tulis saja dulu, keluarkan semua yang ingin kita tuliskan. Nanti, setelah semuanya sudah dituliskan, barulah lakukan editing. Di saat mengedit, kita bisa membetulkan mana yang salah dan keliru, menyempurnakan susunan kata atau kalimat yang belum jelas, memberikan huruf besar dan tanda baca di tempat yang tepat—dan lain sebagainya.
- Jangan malas mengedit dan merevisi. Setelah sebuah tulisan selesai, bacalah kembali, kemudian edit dan revisilah sampai tulisan itu sempurna menurutmu. Hilangkan bagian-bagian yang tidak penting, pangkas yang terlalu bertele-tele, buatlah tulisanmu seringkas dan semenarik mungkin.
- Lakukanlah pengendapan, khususnya jika tulisan itu tidak diburu deadline. Kalau hari ini kita telah menyelesaikan sebuah tulisan, simpanlah dulu. Besok, atau beberapa hari kemudian, cobalah buka tulisan itu dan bacalah kembali. Pengendapan tulisan akan menjadikan pikiran kita lebih jernih, dan penilaian lebih objektif. Tulisan yang “hebat” hari ini bisa saja menjadi “konyol” beberapa hari yang akan datang. Karenanya, lakukanlah pengendapan.
- Kalau sewaktu-waktu menemukan ide yang menarik, segeralah tulis. Kalau sewaktu-waktu menemukan kata-kata atau kalimat yang bagus, tulislah. Gunakan kertas, ponsel, iPod, atau apa pun untuk menulis. Ide yang bagus atau kalimat yang hebat sering kali datang di waktu yang tidak tepat. Kalau kita malas menuliskannya, kita akan kehilangan sesuatu yang berharga.
- Menulis sesuatu yang sederhana sama sekali bukan masalah, bukan aib, juga bukan kejahatan. Karenanya, tidak perlu malu atau takut menulis hal-hal sederhana atau dengan bahasa yang sederhana. Yang penting kita menulis, itu intinya. Semua tulisan yang hebat berawal dari tulisan sederhana. Penulis yang hebat pun berawal dari penulis pemula.
- Menulislah dengan jujur. Jujur pada dirimu sendiri, jujur atas tulisanmu, juga jujur kepada orang lain (pembacamu). Ketika kita menulis dengan kejujuran, kita akan menulis dengan cinta. Dan ketika kita menulis dengan cinta, maka hukum alam paling mutlak akan terjadi—cinta akan menarik cinta. Tulisan yang ditulis dengan cinta—sepahit apa pun isinya—akan mendatangkan cinta yang sama dari para pembacanya. Agar pembaca menyukai tulisanmu, terlebih dulu kau harus mencintai tulisanmu—dan proses menulismu.
- Kalau ingin mendalami ilmu kepenulisan, silakan beli dan baca buku-buku teori kepenulisan. Tetapi tidak usah terikat atau terbebani dengan semua teori yang tertulis di buku-buku itu. Buku teori menulis memang baik untuk dipelajari, tetapi lebih baik lagi adalah praktik menulisnya. Seperti belajar berenang, kita tetap saja tidak akan dapat berenang meski sudah membaca ratusan buku teori berenang. Untuk dapat berenang dengan baik, kita harus terjun ke kolam renang—dan belajar sambil jalan.
- Teruslah belajar, jangan pernah puas dengan hasil tulisanmu. Teruslah berusaha agar bisa menulis lebih baik lagi, lebih baik lagi, dan lebih baik lagi. Teruslah bertumbuh, jangan berhenti dan mati.
Sumber: hoedamanis.blogspot.com