Dari bulan kemaren facebook gue memang nggak aktif. Banyak kawan yang nanya kenapa. Diantara mereka adalah istri gue, kemudian istri gue dan istri gue. Oke, oke, nggak ada yang nanyain facebook gue memang selain dia.
Yah, memang keberadaan gue di facebook nggak berpengaruh besar terhadap perdamaian dunia. Hahaha… the life just goes on without me in facebook. And I'm getting used to life without it.
Ada beberapa alasan kenapa gue menonaktifkan akun itu dan alasan ini juga bisa dipakai untuk menjelaskan kenapa nggak ada postingan sama sekali di bulan kemarin. Alasannya adalah gue sedang menulis sebuah naskah untuk di ajukan ke penerbit. Saat ini naskah tersebut sudah final draft. Jumlah halaman juga sudah tercukupi.
Gue selalu merasa ada hal yang kurang ketika naskah sudah mencapai final draft. Mungkin ini nggak hanya terjadi kepada gue tapi juga penulis-penulis lain. Jangankan naskah yang belum diterbitkan, bagi penulis, ada rasa “gatal” ketika membaca bukunya yang sudah diterbitkan dan melihat ada celah yang mungkin bisa ditambahkan untuk membuatnya lebih sempurna. Mungkin itu juga yang terjadi kepada Andrea Hirata terhadap naskah “terjemhan”-nya. Ia tergoda untuk mengubah isi dari naskah ‘terjemahan’ itu.
Ya begitulah yang terjadi pad gue saat ini. Gue ngerasa final draft itu masih belum sempurna, tapi terkadang nggak tahu apa lagi yang harus ditambahkan. Atau memang sudah fitrahnya manusia untuk tidak pernah sempurna?