Saya pernah menulis status facebook: “Banyak orang yang berdoa kepada tuhan di status facebook mereka, seakan-akan tuhan punya account di sini.”
Dan mendapat komentar sebagai berikut.
Qurotul Aeni:
TUHAN punya account dimana mana..terlebh bgi orang2 snantiasa berdzkr menybut Nama Nya.
DirtyHarry CleanestHot:
Lho. Tuhan memang ada dimana mana!
Ira Lathief:
in case you forget, but God is everywhere
Nyra Al-Mushaffa:
seperti orang yaahudi yang meratap di tembok penebus dosa..
pernah berfkir seperti itu ga? wall=tembok kan?
Kazay Zainudin Ajah:
heheh.. kita butuh amin dari banyak orang.
Orang-orang beriman percaya bahwa tuhan ada dimana-mana. Namun saya memilih percaya bahwa Tuhan nggak punya akun facebook, sebagaimana saya meyakini bahwa Tuhan nggak bertangan, bermata, atau berbentuk seperti manusia.
Imam Ali Karamallahu Wajhah pernah menjelaskan, “.... kesempurnaan Kesucian-Nya ialah menolak sifat-sifat-Nya, karena setiap sifat merupakan bukti bahwa (sifat) itu berbeda dengan apa yang kepadanya hal itu disifatkan, dan setiap sesuatu yang kepadanya sesuatu disifatkan berbeda dengan sifat itu. Maka barangsiapa melekatkan suatu sifat kepada Allah (berarti) ia mengakui keserupaan-Nya, dan barangsiapa mengakui keserupaan-Nya maka ia memandang-Nya dua, dan barangsiapa memandang-Nya dua, mengakui bagian-bagian bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui bagian-bagian bagi-Nya (berarti) tidak mengenal-Nya, dan barangsiapa tidak mengenal-Nya maka ia menunjuk-Nya, dan barangsiapa menunjuk-Nya (berarti) ia mengakui batas-batas bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui batas-batas bagi-Nya (berarti) ia mengatakan jumlah-Nya.”
Saya tidak ingin melarang orang untuk berdoa di facebook —lagi pula siapa saya?, hanya saja ingin mengingatkan “tatakrama” doa menurut Islam.
Doa berasal dari bahasa arab الدعاء yang artinya seruan, panggilan, ajakan atau permintaan. Do’a secara pengertian syara’ adalah: memohon kebaikan kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan hati, pengharapan, ketundukkan dan kerendahan. Kita juga mengenal ungkapan bahwa doa adalah inti dari ibadah.
Berikut ini ada beberapa pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan doa yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.
Kapan sebaiknya berdoa dan dimana?
Ada waktu dan tempat tertentu dimana doa lebih diijabah oleh Allah, diataranya: pada Hari Arafah, Bulan Ramadhan, Hari Jum’at, sepertiga terakhir dari malam, waktu Sahur, ketika sedang sujud, ketika turun hujan, antara adzan dan iqamat, saat mulai pertempuran, dalam ketakutan, di atas bukit Shafa atau Marwah, di Masjidil Haram dan sebagainya.
Dan mendapat komentar sebagai berikut.
Qurotul Aeni:
TUHAN punya account dimana mana..terlebh bgi orang2 snantiasa berdzkr menybut Nama Nya.
DirtyHarry CleanestHot:
Lho. Tuhan memang ada dimana mana!
Ira Lathief:
in case you forget, but God is everywhere
Nyra Al-Mushaffa:
seperti orang yaahudi yang meratap di tembok penebus dosa..
pernah berfkir seperti itu ga? wall=tembok kan?
Kazay Zainudin Ajah:
heheh.. kita butuh amin dari banyak orang.
Orang-orang beriman percaya bahwa tuhan ada dimana-mana. Namun saya memilih percaya bahwa Tuhan nggak punya akun facebook, sebagaimana saya meyakini bahwa Tuhan nggak bertangan, bermata, atau berbentuk seperti manusia.
Imam Ali Karamallahu Wajhah pernah menjelaskan, “.... kesempurnaan Kesucian-Nya ialah menolak sifat-sifat-Nya, karena setiap sifat merupakan bukti bahwa (sifat) itu berbeda dengan apa yang kepadanya hal itu disifatkan, dan setiap sesuatu yang kepadanya sesuatu disifatkan berbeda dengan sifat itu. Maka barangsiapa melekatkan suatu sifat kepada Allah (berarti) ia mengakui keserupaan-Nya, dan barangsiapa mengakui keserupaan-Nya maka ia memandang-Nya dua, dan barangsiapa memandang-Nya dua, mengakui bagian-bagian bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui bagian-bagian bagi-Nya (berarti) tidak mengenal-Nya, dan barangsiapa tidak mengenal-Nya maka ia menunjuk-Nya, dan barangsiapa menunjuk-Nya (berarti) ia mengakui batas-batas bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui batas-batas bagi-Nya (berarti) ia mengatakan jumlah-Nya.”
Saya tidak ingin melarang orang untuk berdoa di facebook —lagi pula siapa saya?, hanya saja ingin mengingatkan “tatakrama” doa menurut Islam.
Doa berasal dari bahasa arab الدعاء yang artinya seruan, panggilan, ajakan atau permintaan. Do’a secara pengertian syara’ adalah: memohon kebaikan kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan hati, pengharapan, ketundukkan dan kerendahan. Kita juga mengenal ungkapan bahwa doa adalah inti dari ibadah.
Berikut ini ada beberapa pertanyaan dan jawaban berkaitan dengan doa yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.
Kapan sebaiknya berdoa dan dimana?
Ada waktu dan tempat tertentu dimana doa lebih diijabah oleh Allah, diataranya: pada Hari Arafah, Bulan Ramadhan, Hari Jum’at, sepertiga terakhir dari malam, waktu Sahur, ketika sedang sujud, ketika turun hujan, antara adzan dan iqamat, saat mulai pertempuran, dalam ketakutan, di atas bukit Shafa atau Marwah, di Masjidil Haram dan sebagainya.
Apakah doa harus diucapkan dalam hati atau terdengar oleh orang lain?
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim bahwa ada seorang Badui datang kepada Nabi dan bertanya, “Apakah Tuhan itu dekat sehingga kami dapat munajat kepada-Nya, ataukah jauh sehingga kami harus menyeru-Nya? Maka Nabi terdiam dan sebagai jawabannya turunlah surat Al-Baqarah 186 yaitu: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (katakanlah) bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku”…
Apakah ucapan amin dari banyak orang membuat doa itu lebih cepat terkabul?
Dari Habib bin Maslamah Al Fihri, ia mengatakan, “aku telah mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: ”Tidak berkumpul sebuah kaum muslim, berdoa sebagian dari mereka dan mengamini sebagian yang lain, kecuali Allah Ta’ala menjawab doa mereka”
Apakah dengan mendoakan orang lain (tanpa orang itu tahu karena tidak sedang bersamanya) mendatangkan kebaikan juga untuk kita?
Allah subhanahu wata’ala berfirman, "Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan." (Muhammad: 19).
Dan dalam riwayat dalam Shahih Muslim, dari Abu ad-Darda` RA bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Doa seorang Muslim untuk saudaranya dalam keadaan ghaib (tidak ada bersamanya) adalah mustajab (dikabulkan), di samping kepalanya terdapat seorang malaikat yang ditugaskan, setiap dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, maka malaikat yang ditugaskan terhadapnya tersebut mengucapkan, 'Amin (ya Allah kabulkanlah) dan kamu mendapatkan (kebaikan) semisalnya'."
Diriwayatkan dalam kitab Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Ibnu Amr RA, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang secara ghaib (jauh dari orang yang didoakannya tersebut) yang ditujukan untuk orang yang ghaib (tidak bersama-nya)."
------------------------------------------------------
Saya mengira, ketika kita berdoa di sebuah status, it’s just simply saying to other that we are praying to God. Tanpa embel-embel bahwa tuhan ada dimana-mana apalagi sampai punya akun facebook.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim bahwa ada seorang Badui datang kepada Nabi dan bertanya, “Apakah Tuhan itu dekat sehingga kami dapat munajat kepada-Nya, ataukah jauh sehingga kami harus menyeru-Nya? Maka Nabi terdiam dan sebagai jawabannya turunlah surat Al-Baqarah 186 yaitu: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka (katakanlah) bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku”…
Apakah ucapan amin dari banyak orang membuat doa itu lebih cepat terkabul?
Dari Habib bin Maslamah Al Fihri, ia mengatakan, “aku telah mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: ”Tidak berkumpul sebuah kaum muslim, berdoa sebagian dari mereka dan mengamini sebagian yang lain, kecuali Allah Ta’ala menjawab doa mereka”
Apakah dengan mendoakan orang lain (tanpa orang itu tahu karena tidak sedang bersamanya) mendatangkan kebaikan juga untuk kita?
Allah subhanahu wata’ala berfirman, "Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan." (Muhammad: 19).
Dan dalam riwayat dalam Shahih Muslim, dari Abu ad-Darda` RA bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Doa seorang Muslim untuk saudaranya dalam keadaan ghaib (tidak ada bersamanya) adalah mustajab (dikabulkan), di samping kepalanya terdapat seorang malaikat yang ditugaskan, setiap dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, maka malaikat yang ditugaskan terhadapnya tersebut mengucapkan, 'Amin (ya Allah kabulkanlah) dan kamu mendapatkan (kebaikan) semisalnya'."
Diriwayatkan dalam kitab Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Ibnu Amr RA, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang secara ghaib (jauh dari orang yang didoakannya tersebut) yang ditujukan untuk orang yang ghaib (tidak bersama-nya)."
------------------------------------------------------
Saya mengira, ketika kita berdoa di sebuah status, it’s just simply saying to other that we are praying to God. Tanpa embel-embel bahwa tuhan ada dimana-mana apalagi sampai punya akun facebook.