untuk mencicipi air matamu sendiri.
Mungkin saat itu,
kamu ingin membuktikan
bahwa sedih memang punya rasa
dan hati bisa melarutkan rahasia
dengan cara yang tak pernah diajarkan
siapa-siapa.
Sebab ada pengetahuan
yang hanya bisa dipelajari
oleh tubuh yang jauh dari rumah,
oleh kangen yang menetes
dari jendela kamar,
diam-diam,
seperti doa
yang tak sempat diucapkan.
Mungkin tangismu jatuh
seperti hujan kecil
di halaman yang tak kamu pilih.
Menstruasi pertamamu datang
seperti surat tak bernama,
dan tubuhmu mulai bicara
dalam bahasa baru
yang sedang kamu cari maknanya.
Kemudian rumah ini,
meski tampak sunyi tanpamu,
tidak sedang meninggalkanmu.
Ia hanya bergeser sedikit,
memberimu ruang untuk jatuh
dan belajar bangkit sendiri.
Agar ketika akar rindu
menjulur cukup panjang,
kita bisa duduk di beranda,
membiarkan teh kehilangan hangatnya
dan senja berjalan pelan
seperti tak mau malam.
Tak perlu kata-kata,
cukup tatapan yang tak lagi menuntut.
Seperti dua musim yang tak mengenal
Tak perlu kata-kata,
cukup tatapan yang tak lagi menuntut.
Seperti dua musim yang tak mengenal
angka tapi tahu caranya tiba,
seperti jendela tua yang tak pernah terkunci
karena sedang menunggu seseorang pulang.
Hingga jika suatu hari nanti
dunia menutup pintunya,
dan hujan terlalu enggan untuk reda,
kemarilah mendekat:
karena aku adalah jendela itu,
yang walaupun terus menua
akan tetap selalu terbuka.
Hingga jika suatu hari nanti
dunia menutup pintunya,
dan hujan terlalu enggan untuk reda,
kemarilah mendekat:
karena aku adalah jendela itu,
yang walaupun terus menua
akan tetap selalu terbuka.