Muhammad Rasulullah dan Zaid baru
saja meninggalkan rumah tempat pertemuan dengan tiga tokoh masyarakat Bani
Tsaqif di kota Thaif, ketika tak lama
kemudian penduduk kota itu, berhamburan keluar dari rumah mereka, menyoraki,
mencaci maki, dan berteriak menghina Rasul.
Semua tumpah ruah. Kaum dewasa
dan bahkan juga anak-anak, mulai melempari keduanya dengan batu dan apa saja.
Zaid berusaha melindungi Rasul. Batu terus beterbangan. Darah bercururan dari
tubuh keduanya. Rasulullah dan Zaid terus berlari sejauh mungkin menghindari
murka penduduk Thaif. Dengan amarah dan beringas, penduduk Thaif tetap
mengejar. Sampai akhirnya, setelah jauh berlari dari kejaran penduduk Thaif,
mereka tiba di suatu tempat bernama Qarnis-Tsa’alib. Lelah dan sakit merasuki
tubuh keduanya.
Di angkasa, sekumpulan awan
seperti meneduhi keduanya yang sudah letih berlari menyelamatkan nyawa. Saat
itulah Rasulullah mendengar ucapan salam dari Jibril, “Wahai Muhammad,
sesungguhnya Allah telah mendengar apa yang dikatakan kaum Tsaqif serta jawaban
mereka atas ajakanmu. Bersamaku ini adalah malaikat penjaga bukit yang diutus
Allah untukmu. Maka perintahkanlah apa saja yang Engkau kehendaki. Seandainya
Engkau ingin dia menghimpitkan bukit Abu Qubais dan bukit Ahmar ke tubuh dan
seluruh perkampungan mereka, niscaya dia akan melakukannya!”.
Sekumpulan awan memang meneduhi
keduanya, namun lelah yang luar biasa dan sakit dari luka akibat lemparan batu
masih perih beliau rasakan. Bukan hanya itu, di tahun tersebut, dua orang yang
sangat dicintai oleh Rasul, dua pelindung beliau, telah berpulang. Abu Thalib,
sang paman, dan isteri tercinta, Khadijah. Tahun itu disebut oleh para pakar
sejarah Islam sebagai tahun kesedihan.
Di tahun kesedihan seperti itu,
Muhammad Rasulullah mendapat perlakuan yang keji dari kaum Tsaqif. Mereka
berteriak teriak melecehkannya dengan berbagai umpatan dan kata-kata kotor.
Konon, dengan nada sinis, seorang dari mereka berteriak bertanya mengapa Allah
sudah begitu lemah sehingga harus mengutus seorang seperti Muhammad, meminta-meminta
perlindungan kepada kaum Tsaqif! Di saat sedih, duka dan terluka seperti itu,
Jibril menawarkan untuk membalas perbuatan mereka.
Apakah nabi menerima tawaran itu?
Tidak. Dengan segala kebaikan hati, Muhammad yang mulia menolak tawaran itu.
Beliau bahkan berdoa agar Allah memberi hidayah kepada mereka, dan mendoakan
agar keturunan mereka menjadi orang-orang yang akan menyembah Allah semata.
***
Kelahiran Muhammad mungkin bisa
mengingatkan kita bahwa setiap orang mampu menumbuhkan Muhammad dalam dirinya.
Muhammad adalah “Sang Terpuji”, yaitu manusia yang seluruh tindak-tanduknya
memberikan ketenteraman, teladan, dan cahaya bagi semua manusia dan alam
semesta.
Belajar dari peristiwa Thaif,
kita ditunjukkan oleh Rasulullah sikap ketika menghadapi kezaliman. Jika
mengingat peristiwa yang dihadapi rasulullah, apakah kita masih akan terus
menutup pintu maaf bagi saudara sendiri karena hal-hal kecil? Padahal Muhammad
yang mulia mencontohkan ketika beliau disiksa, dihina, dicaci maki, disoraki,
difitnah, bahkan dianggap sesat di Thaif, masih memaafkan bahkan tanpa diminta.
Memberi maaf adalah perbuatan
yang mudah tapi sangat sulit dilakukan. Kita senang memaafkan kesalahan orang
lain bila orang lain itu mau mengakui kesalahannya terlebih dulu, padahal
Rasulullah tidak pernah meminta kepada mereka yang telah menyakiti untuk
mengakui kesalahannya. Begitulah yang ia lakukan ketika berhasil menaklukan
kota Mekah, ketika Fathu Makkah.
Selamat memperingati Maulid Nabi
Muhammad Salawllahu Alayhi Wasallam. Semoga kita semua bisa melahirkan
sifat-sifat kemuhammadan dalam diri kita, memancarkan cahaya terpuji dalam
tindakan dan perilaku keseharian kita, meneruskan teladan terbaik dari
sebaik-baiknya manusia yang pernah dilahirkan di muka bumi.
Shollu ‘ala Muhammad!
Disusun dari berbagai sumber:
- http://filsafat.kompasiana.com/2011/07/28/pelajaran-dari-thaif-382122.html
- http://putrajatim.blogspot.com/2011/09/sang-pemaaf.html
- https://www.facebook.com/fahdpahdepie/photos/a.389431986436.178115.104233776436/10152537015511437/?type=1&theater