Halaman

Senin, 28 Maret 2011

Menakar Liberalisme

Seorang sahabat mulai berdoa, “Dengan nama Allah, yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Tuhan seluruh agama.”

“Ah, kamu liberalis ya? Tuhan seluruh agama.” Kata saya mengulang kata-kata terakhirnya.

“Entahlah, aku hanya menterjemahkan Rabbul ‘Alamiin, Tuhan seru sekalian alam.”

“Maksudnya?”

“Ya, jika Allah adalah Tuhan seru sekalian alam, maka Allah adalah Tuhan seluruh makhluk; tumbuhan, hewan, jin dan umat manusia dari segala golongan, suku, bangsa maupun agama.”

“Tapi tidak berarti semua agama sama kan?”

“Ah, kamu ini. Saya kan mengatakan Allah Tuhan seluruh agama.”